Sejarah Pencinta Alam
Mahasiswa Pencinta Alam
Istilah Pencinta Alam di Indonesia sebenarnya belum lama dikenal. Dahulu memang sudah ada kelompok-kelompok yang bergerak di bidang lingkungan hidup dan konservasi alam. Sejarah tentang kelompok Pencinta Alam, terutama yang ada kaitannya dengan upaya pelestarian alam, sudah tercatat sejak tahun 1912, dengan terbentuknya De Nederlandsh Indische Vereneging
Tot Natuur Rescherming. Kemudian Pemerintah Hindia Belanda mulai terlibat secara konkret sejak tahun 1937, dengan terbentuknya Bescherming Afdeling Van’t
Land Plantetuin. Sejak saat itu kegiatan kepecintaalaman mulai berkembang di Indonesia.
Pada Awal tahun 1960-an kegiatan yang berorientasi pada pelestarian alam ini mendapat pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat. Pencinta alam sering melakukan kegiatan seperti olahraga, rekreasi, petualangan, membaca jejak dan ketrampilan lainnya.
Istilah “Pencinta Alam” pertama kali diperkenalkan oleh Mapala UI (Universitas Indonesia) pada tanggal 12 Desember 1964 oleh Soe Hock Gie (Mahasiswa Fakultas Arkeologi dan Antropologi) yang suka berpetualang, namun tidak memiliki tujuan tertentu. Setelah itu, terutama di era 1980-an, perkembangan kelompok-kelompok Pencinta Alam semakin pesat di seluruh tanah air, sampai sekarang ini.
Sejarah MAPALA di Kabupaten Bone dimulai dari PP BONEPAL pada tahun 1989. Pada
tanggal 10 November
1997 di IAIN Bone
(dulu STAIN Watampone) lahir pula
MAPALA Petta To Risompae (MAPPESOMPAE). Dan pada
tanggal 30 Maret
2002 di STKIP
Muhammadiyah Bone lahir juga MAPALA STKIP Muhammadiyah Bone. Serta pada
tanggal 10 Oktober 2010 di Kampus VI UNM (PGSD Bone) lahirlah MAPALA To
Manurung.
Komentar
Posting Komentar